Cerita Dewasa Ayam Kampus Party Sex Di Kamar

 

Cerita Dewasa Ayam Kampus | Namaku Sari, kebetulan Kami ngerumpi sambil menunggu jam kuliah berikutnya, kebetulan saat itu jam 11.00 siang jadi kantin sedang penuh-penuhnya. Tidak terasa waktu larut dalam canda tawa, tiba-tiba pundakku ditepuk dari belakang dan orang itu langsung duduk di sebelah kiriku.

“Hallow cewek, gabung yah, penuh nih!” sapa cowok yang ternyata si Bagas, salah satu playboy kampusku yg satu minggu lalu terlibat ‘Mobil goyang’ denganku.

“Penuh nih, dasar, itu disana aja ada yang kosong tuh, hus.. hus..!!” kataku dengan nada bercanda.

“Maunya sih gitu.. cuma kalau aku disana takutnya ada yg merhatiin aku dari jauh” ucapnya dengan gaya khas seorang playboy.

“Gila ngak tau malu amat, jijay loe!” sambil ku cubit lengannya.

Kami bertiga menikmati makan dan obrolan kami semakin seru dengan datangnya pemuda ini. Harus kuakui Bagas memang pandai berkomunikasi dengan wanita dan menarik perhatian. Dalam empat sekawan geng-ku saja dia sudah pernah menikmati petualangan sex dengan tiga diantaranya “termasuk aku”, tinggal si Ratna yang belum dia rasakan.

Tidak lama datanglah Ratan mengahampiri kami, maka kuperkenalkan Bagas pada Ratna, Dimas langsung beraksi dengan gombalannya. Dengan sifat Ratna yang gaul itu mereka cepat akrab dan omongannya nyambung.

“Dasar buaya darat,” begitu gumamku dalam hati melihat Bagas.

Tak lama kemudian HP temanku berdering, lalu dia pamit karena ada janji mau mengerjakan tugas dengan temannya di perpustakaan. Jadi sekarang tinggallah kami bertiga.

“Ngapain yah enaknya sambil nunggu, bosen kan disini terus?” kata Ratna setelah menghabiskan kentang goreng dan minumnya. Ternyata dia sedang menunggu kuliah jam tiga juga.

“Ke kostan aku aja gimana…?” usul Bagas.

Kami pun mengiyakan dari pada bosan menunggu dua jam lebih di dalam kampus, Hanya dalam lima menit kami sudah tiba di tempat tujuan. Apalgi Kostnya cukup besar dan bagus karena termasuk kost yg mahal di daerah sini,

“Ketika kami di depan pintu, sori yah rada berantakan,” dia membukakan pintu dan mempersilahkan kami masuk.

Ini bukan pertama kalinya aku ke sini, aku bahkan pernah ‘bercinta’ disini dengan Bagas.

Di dalam kostannya kami hanya menonton film bioskop dari kaset, di sela-sela obrolan pun kami membahas hubungan intim untuk masa mendatang. Maka Bagas tanpa basa-basi menawarkan nonton film bokep koleksinya, dipilihnya salah satu VCD bokep Jepang favoritnya itu.

Aku tidak ingat judulnya, yang pasti adegannya membuatku merinding. Kami bertiga hening menatapi layar komputer seakan terhanyut dalam adegan yg pemerkosaan masal seorang wanita oleh beberapa pria, Apalgi sperma pria-pria itu berhamburan membasahi si wanita.

Darahku serasa menjalar dan selangkanganku mulai basah akibat nonton film bokep itu. Ratna di sebelahku juga mulai gelisah, dia terlihat menggesek-gesekkan kedua pahanya.

Dan kalau si Bagas dia hanya meremas-remas tangan Ratna dengan lembut, Melihat reaksi Ratna yang udah terangsang berat, Bagas makin berani mendekatkan mulutnya ke pundak Ratna yang terbuka.

Ketika berhasil di cium pundaknya, maka Ratna menggelinjang kecil merasakan hembusan nafas Bagas pada leher dan pundaknya itu. Karena kami bertiga sudah horny berat, akupun tidak malu-malu lagi memegang batang penis si Bagas.

Bersama dengan Ratna, kami bergantian melayani ‘penis’ Bagas dengan jilatan yang lembut. kebetulan Bagas dan Ratna bermain posisi 69, jadi Bagas masih bisa menikmati vagina Ratna sementara kami berdua asik menikmati penisnya Bagas.

Bagas sangat menikmati vagina Ratna, hal ini nampak dari cara dia menjilat dan menyedot lubang vagina itu, terkadang suara hisapannya terdengar jelas sehingga membuat Ratna menjerit kecil.

Tak lama kemudian, ternyata Ratna sudah mencapai orgasme pertama. Maka Bagas mengajak Ratna berganti posisi menungging, dan Bagas pula yang berada di belakang pantatnya Ratna.

Begitu penis Bagas melesak masuk membelah bibir memeknya. Tubuhnya tersentak pelan dengan mata tertutup diikuti dengan Desahan nikmat dari Ratna.

Bagas memompa Ratna dengan gerakan-gerakan yg mantap dan erotis sehingga Ratna tidak sanggup berkata apa-apa selain mengap-mengap keenakan. Kedua tangan Bagas juga menjelajahi payudara Ratna yang montok, kedua putingnya dipencet-pencet atau dipelintir oleh Bagas.

Aku sendiri yg ngak tahan hanya menonton mengambil posisi terlentang di depan mulut Ratna, kedua pahaku kubuka lebar

“Ratna.. jilatin punya gue dong, ngak tahan nih lihat lu lagi ngewe!” ucapku

Ratna mulai menjilati paha dan vaginaku, lidahnya menari-nari menggelikitik bagian klitorisku yang sudah menegang, sementara tangannya meraih payudaraku dan mencubit-cubit putingku juga.

Dari lidah Ratna aku menjadi sangat terangsang yang tak terkira. lama-lama kelamaan desahan kami bertiga pun terdengar memenuhi kamar ini. Tubuh kami mengejang hebat berkat permainan sex Bagas sebagai pemain tunggal.

Rupanya Bagas sudah puas bermain dengan memek Ratna, kini dia berganti memilih memekku untuk di permainkannya. Jadinya vaginaku dihujam penisnya yang sekeras batu itu.

Bleees… Masuklah penisku ke dalam memekku dan kini Ratnya yang menontoni kami sedang asik ngewe.

Tangan Bagas yang mendekapku dari belakang terus saja menggerayangi payudaraku dengan variasi remasan lembut dan kasar. Tanpa terasa goyangan tubuh kami semakin dahsyat sampai kursinya ikut bergoyang, kalau saja bahannya jelek mungkin sudah patah tuh kursi”pikirku

Posisi ini berlangsung 10 menitan karena Bagas sudah menjalani beberapa menit yang tadi di dalam memek Ratna.

Akhirnya akupun bisa merasakan kalau Bagas akan orgasme yang ciri-cirinya pergerakannya itu mulai kalem dan lambat.

Bentar… Bentar…”ucapku sambil mencabut penisnya dari memeku

Lalu kami berdua yang jongkok menanti air mani Bagas akan keluar.

Ayo dong Gas, keluarin cepetan !”ucap Ratna

Kami dari tadi yang menanti air mani sambil menjulurkan lidah, akhirnya…

Croot… Crooot.. Crooot…

Muncratlah seluruh air mani itu di lidah dan muka kami, akupun saling berbagi dengan Ratna karena pembagian air maninya tidak merata.

Eeeeh,, Rat… nih ambil dikit lagi dari mulut gue air nyaa..”ucapku fair

Setelah puas dengan permainan sex yang tidak sengaja di rencanakan, maka kami bergegas mempersiapkan diri untuk kembali kuliah. Saat itu jam udah menunjukkan hampir pukul tiga, maka kami agak terburu-buru.

Sampai-sampai aku melupakan ponsel di kamarnya Bagas, yang terpaksa aku nanti malam ke kamarnya lagi untuk mengambil ponsel tersebut.

Mungkin tidak mungkin juga Bagas akan menjamah diriku seperti pemainan sex yang tadi”pikirku dalam hati sambil berjalan menuju pintu kampus.

Yang pada akhirnya begitu lah kehidupan kami sebagai wanita hypersex yang berkuliah dan dapat berganti-ganti pasangan.,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,

Related posts